Berbagai Jenis Bebek Lokal Unggul di Indonesia



Nama  : Siti Aisah
Nim     : 1303055155

Untuk kita yang menggemari masakan sambal lalapan, tentunya pasti tahu bagaimana nikmatnya bebek goreng. Bebek yang oleh kebanyakan orang disebut bebek tidak hanya digunakan sebagai hewan konsumsi saja. Selain diambil dagingnya, bebek unggul juga biasa diambil telurnya karena telur bebek terkenal akan khasiatnya. Ada pula yang menjadikan bebek sebagai hewan koleksi karena keindahan bulu bebek tersebut. Sebagai penggemar bebek tentunya tidak etis jika hanya makan tanpa mengetahui jenis bebek yang ada di sekitar kita. Dengan mengetahui jenis bebek/bebek yang ada di negeri kita, akan sangat bermanfaat juga jika suatu saat kita menerjuni usaha ternak bebek. Baiklah ayo kita mulai melihat satu persatu jenis bebek lokal yang ada di Indonesia.
1.     Bebek Tegal
Yang pertama adalah bebek tegal, ciri - ciri umum bebek jenis ini adalah bentuk badan yang mirip botol, langsing, postur tubuhnya tegak, tinggi badannya dapat mencapai 50cm. Lehernya cenderung membulat namun panjang, proporsi kepala jauh lebih kecil daripada badan dan letak mata mengarah sedikit ke atas bagian kepala. Ciri khususnya adalah corak warna nya kecoklatan, isitilahnya adalah jarakan, totol totol hitam dan putih bercampur coklat biasa disebut branjangan. Selain warna coklat ada pula yang berwarna putih, kuning - kuningan dan abu - abu.

Bebek tegal yang berbulu totol branjangan biasanya dapat memproduksi telur sebanyak 250 butir tiap tahunnya. Sedangkan bebek tegal berbulu coklat jarakan mampu menghasilkan 200 butir telur setiap tahunnya. Untuk jenis jenis bebek diluar warna branjangan dan jarakan, biasanya bebek berbulu putih, dapat menghasilkan telur tidak sebanyak kedua jenis diatas. Maksimal untuk bebek tegal putih dapat memproduksi 150 butir telur per-tahun

Bebek tegal dapat mulai memproduksi telur jika sudah memasuki usia 22 sampai 24 minggu. Namun usia tersebut bukanlah usia produktif. Biasanya umur produktif yang baik untuk jenis bebek tegal ini adalah 1-2 tahun, yang mana usia produktif dapat berulang sebanyak 3x dalam setahun. Satu lagi, bebek tegal tidak mengerami telur.


2.     Bebek Mojosari
Jenis yang kedua adalah Bebek Mojosari. Bebek jenis ini merupakan bebek lokal unggul yang mulai diternak di daerah Modupuro, Mojosari, Daerah Mojokerto Jawa Timur, oleh karena itu terkenal pula disebut bebek mojokerto. Kenapa bebek Mojosari ini cepat sekali populer dan menjadi komoditas utama para peternak bebek? Karena bebek ini memiliki rasa yang enak. Lebih empuk karena struktur tubuh yang lebih kecil dari bebek kebanyakan. Namun bebek mojokerto ini mempunyai andalan lainnya, yaitu telur yang lebih besar dari bebek lainnya dan warnanya lebih hijau. Bentuk umum badan bebek mojosari hampir sama dengan bebek tegal, namun badan lebih kecil dengan warna bulu yang cenderung kemerahan dengan campuran warna coklat, hitam, dan putih.
Bebek mojosari merupakan bebek hibrida yang unggul. Bebek ini dapat memproduksi setidaknya 200 butir telur tiap tahunnya jika kita ternak di areal sawah yang subur dan sekedar tercukupi kebutuhan pakannya. Namun jika kira optimalkan dengan media kandang tanpa air dan diperhatikan lebih intensif, maka bebek ini dapat menghasilkan 265 butir telor per ekor tiap tahunnya. Peningkatan yang tajam.

Bebek mojosari dapat mulai bertelur jika sudah memasuki usia 6 hingga 7 bulan. Namun masa produktif masih belum stabil. Jika sudah melebihi usia 7 bulan(masuk masa produktif stabil), maka wajib kita perhatikan pemeliharaan dan kesehatan bebek, karena pada usia ini produksi telur dapat mencapai 80% keseluruhan.

3.     Bebek Bali (Anas SP)
Jenis ketiga adalah Bebek Bali. Bebek bali adalah varian bebek lokal yang banyak dibudidaya di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Daya tahan tubuh yang sangat bagus membuat bebek ini dapat diternak di berbagai daerah dengan berbagai suhu yang berbeda-beda. Inilah yang menjadikan bebek bali banyak diminati juga oleh para peternak bebek.

Bentuk umum bebek bali juga hampir sama dengan bebek jawa/ bebek tegal, namun badannya terlihat lebih lebar/berisi dibandingkan bebek jawa, lehernya juga lebih pendek. Hal lain dari bebek bali yang membedakan dari bebek jawa adalah warna bulu yang lebih terang. Warna bulu juga mempengaruhi jumlah produksi telur bebek bali, sama seperti bebek tegal.
Bebek Bali dengan warna bulu sumi adalah yang paling banyak produksi telurnya, yaitu mencapai 153 butir telur per tahun. Bebek Bali dengan bulu sumbian dapat memproduksi sekitar 145 butir telur tiap tahunnya. Yang terakhir adalah Bebek bali berbulu sikep hanya mampu menghasilkan 100 butir telur per tahun. Jenis Bebek bali yang lain adalah berbulu putih bersih dengan jambul di kepala, namun jenis berjambul ini lebih banyak dijadikan sebagai sesaji atau bebek hias daripada dijadikan bebek petelur karena keindahan bentuk dan warnanya.

Bebek bali memiliki ukuran telur yang lebih kecil daripada bebek lainnya. Dengan berat kurang dari 60gr per butir. Bebek ini juga banyak dipanggil sebagai bebek penguin karena tubuhnya yang hampir tegak seperti burung penguin.
Mulai memasuki usia produktif sekitar 23 hingga 24 minggu. Tidak memiliki sifat mengerami telur.

4.     Bebek Alabio (Anas platurynchos)
Bebek alabio adalah salah satu bebek yang paling terkenal di Indonesia dan banyak pula dijual di pasaran. Bebek ini merupakan jenis bebek asli dari Kalimantan. Lahir dari persilangan bebek/bebek peking dengan bebek lokal kalimantan. Orang yang pertama kali menamai bebek alabio adalah Drh. Saleh Puspo. Pada tahun 1950 Alabio adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu daerah Kalimantan Selatan.

Bebek alabio mempunyai ciri umum yaitu badan membentuk segitiga dan membentuk sudut 60 derajat dari tanah. Bentuk kepala lebih mengecil dengan paruh berwarna kuning. Warna umum bulu bebek alabio betina adalah kuning bercampur dengan warna abu-abu. Ujung dada, sayap, kepala ekor ada sembur warna hitam.
Namun warna bebek alabio jantan adalah abu-abu hitam dan ekornya ada bulu yang melengkung keluar.

Bebek alabio selain menjadi bebek pedaging juga merupakan bebek yang sangat produktif sebagai bebek petelur. Bebek ini dapat menghasilkan kurang lebih 130 butir telur jika hanya di gembala biasa di sawah atau ladang yang banyak terdapat sumber makanan. Namun jika dikandangkan maka produksi telur bebek alabio dapat meningkat tajam sebanyak 200 sampai 250 butir telur tiap tahun. Namun untuk besarnya telur bebek alabio cenderung lebih kecil dari bebek lainnya. Hampir sama dengan bebek bali.

5.     Bebek Rambon
Bebek Cirebon/Karawang tergolong jenis bebek/bebek baru. Seekor bebek cirebon dapat disebut sebagai bebek Rambon jika berasal dari anakan hasil silangan bebek lokal asli Karawang dan Cirebon dengan bebek Alabio dari Kalimantan. Hasil persilangan kedua bebek tersebut membuat varian baru bebek pedaging yang lebih enak dengan produksi telur yang meningkat.


Ciri khusus bebek Rambon adalah warna bulu coklat mengkilat yang kecil, kaki dan paruhnya berwarna sedikit kehitaman. Badannya tinggi ramping seperti botol dengan leher agak panjang. Bebek rambon tergolong sebagai bebek yang cepat kawin karena masa birahinya yang sangat sering. Produksi telur tidak kurang dari 70%, bahkan kebanyakan dapat mencapai 80% dengan warna telur hijau setengah biru.

Demikian beberapa informasi mengenai jenis bebek dan bebek lokal yang ada di Indonesia. Semuanya adalah bebek asli Indonesia yang banyak beredar di pasaran sebagai bebek pedaging dan bebek petelur unggul. Oleh karena itu kita patut bangga karena bisnis bebek dan bebek di Indonesia tidak akan pernah padam karena kualitasnya yang selalu terjaga dan selalu muncul varian baru yang membuat banyak negara di Asia dan Eropa selalu melirik pasar bebek di Indonesia. Usaha para petani dan peternak bebek terbayar dengan rasanya yang enak dan telurnya yang mengandung gizi tinggi. Semoga bermanfaat dan terus belajar ternak bersama di blog ini ya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar