Penyakit
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal, yaitu
1) Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah :
1) Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2) Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik,
pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04%
atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan
dengan label obat.
Pemasaran Hasil Ternak.
Panen
Hasil Utama : Usaha ternak itik petelur adalah telur itik
Hasil Tambahan : Panen tambah berupa
induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak
sebagai pupuk tanaman yang berharga
Pasca Panen
Kegiatan pascapanen yang biasa
dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur
itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur
yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14
hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
1) Pengawetan dengan air
hangat. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik
yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20
hari.
2) Pengawetan telur dengan daun
jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan
mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan
berubah warna menjadi kecoklatan.
3) Pengawetan telur dengan minyak
kelapa. Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara
ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
4) Pengawetan telur dengan natrium
silikat. Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak
berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori
kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun
caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10%
selama satu bulan.
5) Pengawetan telur dengan garam
dapur. Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan
konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
Bukubyang berkaitan dengan peemlihaaran bebek petelur dan buku penyakit pada bebek petelur. yang di buat oleh medivac,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar