Nama :
Siti Aisah
Nim :
1303055155
Menggembalakan ternak khususnya bebek di
areal persawahan atau di pinggir sungai merupakan ciri khas sebagian besar
peternak bebek di Indonesia. Dari kegiatan menggembalakan tersebut timbul
pertanyaan, sampai kapan system tersebut akan dapat bertahan seiring dengan
semakin sempitnya areal pertanian akibat kebutuhan manusia akan tempat tinggal?
Di tambah lagi dengan banyaknya kasus kematian ternak bebek dan ternak lainnya
di areal persawahan akibat keracunan pestisida? Maka, menurut hemat kami cara
beternak seperti ini kurang patut untuk dipertahankan dan mungkin sudah saatnya
untuk dirubah untuk hasil yang lebih baik.
Salah satu usaha yang dipandang mampu
mengatasi masalah ini adalah dengan mengalihkan sistem beternak dari sistem
tradisional (menggembala) ke sistem intensif yaitu dengan cara beternak bebek
tanpa air atau di kandangkan. Banyak manfaat kalau kita menerapkan cara
beternak bebek secara intensif yang pada intinya ternak akan mampu meningkatkan
produktivitasnya dan biaya pemeliharaan akan lebih efisien. Banyak penelitian
telah membuktikan bahwa dalam beternak bebek tidak mutlak membutuhkan banyak
air untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan bebek secara intensif dan
terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu sebanyak 203
butir/ekor/tahun, sedangkan pada bebek yang digembalakan hanya mampu
menghasilkan telur sebanyak 124 butir/ekor/tahun.
Berikut akan kami uraikan sedikit beberapa persyaratan
kandang bebek petelur :
1.
Lokasi kandang
Masalah perkandangan adalah salah satu
kunci utama dalam keberhasilan pemeliharaan bebek petelur karena bebek yang
bisa beristirahat dengan nyaman produktivitasnya akan lebih tinggi dibandingkan
dengan bebek yang berada di lokasi yang bising alias tidak nyaman. Lokasi
peternakan bebek dapat didirikan di mana saja, akan tetapi kita juga perlu
memperhatikan aspek kenyamanan baik untuk ternak sendiri dan juga manusia yang
ada disekitarnya. Lokasi yang ideal untuk beternak bebek adalah lokasi yang
jauh dari suara bising, berdrainase baik, transportasi mudah, mudah mendapatkan
air bersih, aman baik dari segi binatang pengganggu atau orang, dan dekat
dengan sarana dan prasarana. Banyak peternak pemula yang kurang memperhatikan
masalah lokasi kandang ini, sehingga tak heran kalau di tengah jalan
mendapatkan protes dari masyarakat sekitar. Mending kalau hanya diminta untuk
menghentikan atau menutup usaha, kalau sampai didemo dan bahkan dijarah ternak
kita maka habislah riwayat ternak dan usaha kita. Untuk itu perlu kiranya kita
memikirkan ulang lokasi usaha yang akan kita dirikan.
2.
Bangunan kandang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan bangunan kandang antara lain :
1. Atap , diusahakan mampu menahan panas matahari dan
tampisan hujan. Bahan atap yang diyakini mempunyai kemampuan terbaik dalam hal
tersebut adalah bahan genting. Model atap seyogyanya didesain sedemikian rupa
sehingga bisa mengurangi bau dan panas di dalam kandang.
2. Bangunan kandang membujur dari arah Timur-Barat, hal ini
bertujuan untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang,
dengan demikian diharapkan ruangan kandang menjadi sehat, cukup terang dan
litter kandang tetap kering.
3. Luas kandang, berhubungan dengan efisiensi penggunaan
pakan. Akan sangat tidak efisien kalau kita menyediakan luasan kandang yang
terlalu lebar karena energy yang semestinya untuk menghasilkan telur terbuang
untuk berlarian ke sana-ke mari atau aktifitas lainnya.
4. Kalau dibuat tempat minum yang permanen (selokan atau
lainnya) maka dibuat agak dalam agar kepala bebek bisa masuk.
5. Kandang yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis,
artinya tidak terlalu mahal tetapi memenuhi syarat perkandangan yang baik.
6. Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60
cm dari lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat
atau bilah-bilah bambu
7. Sekat kandang dibuat dengan memperhatikan kepadatan
kandang. Kepadatan kandang untuk bebek petelur maksimal 4 ekor/m2 dan kalau
bisa per kelompok hanya terdiri dari 50 ekor bebek masa produksi
8. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga
peternak tidak perlu merunduk ketika melakukan pekerjaan di dalam kandang.
Pengertian system pemeliharaan basah dan
kering
Pada system pemeliharaan bebek dikenal dengan dua cara yaitu
system basah dan system kering. System basah yaitu cara beternak bebek dengan
menyediakan cukup air di dalam kandang untuk aktivitas bebek seperti berenang,
mandi, minum dan membantu proses kawin. System ini cocok untuk beternak bebek
petelur untuk menghasilkan telur tetas. Yang perlu diperhatikan adalah jarak
antara ruang atau tempat istirahat dengan kolam harus mempunyai jarak yang
cukup. Tujuannya agar lantai tidak cepat becek karena aktivitas bebek yang
keluar-masuk kolam bisa cepat membuat lantai menjadi basah. System kering
kebalikannya yaitu cara beternak bebek dengan menyediakan air yang sedikit,
sekedar hanya untuk minum dan ‘cuci muka’ saja. Kelebihan system kering adalah
kemampuan produksi bebek lebih optimal karena energi akan terpakai secara
efisien untuk menghasilkan telur dan tidak untuk aktifitas berenang, dll.
System ini sangat cocok untuk beternak bebek petelur untuk menghasilkan telur
konsumsi.
3.
Sarana dan prasarana di dalam kandang
1. Tempat pakan, jumlah harus diperhatikan, bahan yang bisa
dipakai seperti bak/ember plastic.
2. Tempat minum, jumlahnya harus diperhatikan, bahan yang
bisa dipakai seperti belahan bambo, pipa paralon, bak/ember plastic, atau
tempat minum yang banyak dijual di toko pakan ternak.
3. Sarang bertelur, untuk memberikan kenyamanan lebih pada bebek
yang akan atau sedang bertelur.
4. Alas atau litter, untuk membantu memberikan kehangatan
terutama di malam hari. Bahan litter yang sering digunakan adalah sekam padi,
serutan gergajian kayu (grajen=jawa), atau jerami padi. Sebelum ditutupi bahan
litter tersebut lantai sebaiknya ditaburi pasir yang dicampur dengan kapur.
Pemberian kapur dimaksudkan untuk menyerap zat amoniak yang dihasilkan dari
kotoran bebek, sehingga bau amoniak akan berkurang dan udara akan menjadi lebih
sehat.
5. Kolam, ukuran panjang dan lebarnya bisa disesuaikan dengan
luasan kandang, dan sekali lagi kolam hanya cocok untuk pemeliharaan bebek
petelur untuk menghasilkan telur tetas.
4.
Perawatan kandang
1. Menjaga kebersihan kandang tiap hari. Kegiatan
membersihkan kandang biasanya dilakukan di pagi hari bersamaan dengan waktu
pemberian pakan.
2. Litter kandang perlu diganti ketika bau amoniak sudah
mulai terasa dan litter sudah basah dan menggumpal.
3. Apabila menerapkan system basah maka kolam senantiasa di
jaga kebersihannya termasuk airnya juga.
4. Pohon disekitar kandang perlu untuk diperhatikan
ketinggiannya tujuannya agar sinar matahari tetap bisa masuk dan tetap bisa
mengendalikan hembusan angin
5. Menjaga kandang dari binatang pengganggu
6. Segera membuang bangkai binatang atau bebek yang mati
Kiat-kiat menghindari stress pada bebek karena faktor kandang
dan lingkungan
1. Menghindari kepadatan kandang yang terlalu padat karena
biasa memperbesar kemungkinan bebek-bebek yang agresif untuk mengganggu bebek
yang lain.
2. Air harus tersedia secara terus menerus. Kekurangan air
menjadi salah satu sebab proses rontok bulu (moulting) datang lebih cepat.
3. Bebek sangat peka dengan suara bising sehingga lokasi
kandang jangan terlalu dekat dengan permukiman penduduk serta jalan raya.
4. Pada malam hari berikan cahaya lampu kecil (jangan terlalu
terang). Hal ini untuk mengurangi keterkejutan bebek bila ada suara bising atau
berisik yang lewat.
5. Beberapa peternak bebek memelihara 1-2 ekor merpati
disekitar kandang bebek. Hal ini bertujuan untuk membiasakan bebek dengan
suara-suara lain.
6. Kandang cukup mendapat sinar matahari. Bebek perlu
mendapatkan sinar matahari untuk merangsang pembentukan telur.
7. Jangan memilih bahan atap yang gampang menimbulkan suara
gaduh seperti seng dan yang lainnya
I.
Kandang yang Ideal
Dengan memperhatikan sebagian besar aspek yang telah kami
uraikan diatas, insyaallah kita telah menyediakan kandang yang ideal untuk
ternak kita. Sekarang kita tinggal menunggu reward dari ternak kita. Penyediaan
kandang yang ideal saja tidak cukup, orang yang mengelola kandang pun
semestinya orang yang ideal. Jangan memilih pekerja yang pemalas atau bergelar
ABS (Asal Bapak senang) karena fungsi kandang tidak akan berjalan di tangan
orang-orang seperti itu. Saatnya berubah kepada hal yang lebih baik!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar