Nama :
Siti Aisah
Nim :
1303055155
Usaha budidaya bebek petelur sangat menjanjikan sebagai usaha
ekonomi kerakyatan mandiri. Nilai ekonomis dari usaha ternak bebek adalah
daging, telur, kotoran tapi kali ini akan membahas mengenai bebek petelur.
PERSYARATAN LOKASI
Lokasi kandang usahakan jauh dari keramaian/pemukiman
penduduk, tersedia transportasi mudah terjangkau untuk pemasaran. Llingkungan
kandang mempunyai iklim kondusif bagi produksi atau produktivitas ternak,
tidak rawan penggusuran.
PEDOMAN TEKNIS
BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan
diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu
(1) Perkandangan;
(2) Bibit Unggul;
(3) Pakan Ternak;
(4) Tata Laksana dan
(5) Pemasaran Hasil Ternak.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
2) Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3) Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan
kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4) Kondisi kandang dan perlengkapannya. Kondisi kandang tidak
harus dari bahan mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Tempat
minum dan perelengkapan tambahan lain besifat menujang.
5) Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
* Kandang untuk anak (DOD) pada masa stater bisa disebut juga
kandang box, ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
* Kandang Brower (untuk bebek remaja) disebut model kandang
Ren/kandang kelompok, ukuran 16-100 ekor perkelompok
* Kandang layar ( untuk bebek masa bertelur) modelnya berupa
kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang
lokasi ( kelompok) ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor bebek dewasa ( masa
bertelur atau untuk 30 ekor bebek dewasa ukuran kandang 3 x 2 meter).
Pembibitan
Ternak bebek akan dipelihara harus benar-benar ternak unggul
yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak, diharapkan:.
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit bebek
yang baik:
* Membeli telur tetas dari induk bebek yang dijamin
keunggulannya
* Memelihara induk bebek yaitu pejantan + betina bebek unggul
untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau
mesin tetas
* Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah
dikenal mutu maupun telah mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan
setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu
kuning mengkilap.
2) Perawatan bibit dan calon induk
a) Perawatan Bibit.
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya
ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai
berikut:
Bibit diterima dan tempatkan pada kandang brooder (indukan)
yang telah siap sebelumnya. Perhatikan temperatur brooder usahakan yang
anak bebek tersebar merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu
menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan.
Jenis pakan dan minum Bebek fase stater perlu ditambah vitamin/mineral.
b) Perawatan calon Induk.
Calon induk bebek ada dua macam yaitu induk untuk produksi
telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama
saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada
pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
c) Reproduksi dan Perkawinan.
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksud untuk mendapatkan
telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh bebek jantan. Sedangkan
sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu bebek hand mating/pakan bebek
yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan bebek secara alami).
3) Pemeliharaan
a) Sanitasi dan Tindakan Preventif.
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan bebek
dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini
untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b) Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh.
Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada bebek.
c) Pemberian Pakan.
Pemberian pakan bebek tersebut dalam tiga fase, yaitu fase
stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur
18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara
praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi
dalam empat kelompok yaitu:
* umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray
feeder)
* umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran
dilantai
* umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
* umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama
secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai
produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan bebek secara ad libitum
(terus menerus).
Pakan bebek secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya
baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung,
bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
Pemberian minuman bebek, berdasarkan pada umur bebek juga
yaitu :
* umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah
vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
* umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air
minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
* umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi
panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap
hari dibersihkan.
4) Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya
gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
HAMA DAN PENYAKIT
A. Secara garis besar penyakit bebek dikelompokkan dalam dua
hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan
tata laksana perkandangan yang kurang tepat
B. Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada bebek
adalah:
1) Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan
penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2) Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan
furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin
yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
8. PANEN
1) Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak bebek petelur adalah telur bebek
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, bebek jantan sebagai ternak
daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar